Menu

Mode Gelap
Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

Bencana Alam

Anomali Cuaca Picu Hujan Lebat, Nawangan Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

badge-check


 Anomali Cuaca Picu Hujan Lebat, Nawangan Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Perbesar

Nawangan – Lensa Pacitan, Cuaca ekstrem kembali melanda Pacitan meski masih dalam musim kemarau. Akibat anomali suhu muka laut dan dinamika atmosfer, sejumlah kecamatan justru diguyur hujan lebat yang meningkatkan risiko bencana tanah longsor, terutama di kawasan lereng dan perbukitan.

Berdasarkan data pemantauan cuaca selama periode 28 Juli hingga 3 Agustus 2025, empat kecamatan di Pacitan mengalami sifat hujan di atas normal, yaitu Kecamatan Arjosari, Nawangan, Bandar, dan Tegalombo. Sementara itu, delapan kecamatan lainnya, yakni Donorojo, Punung, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro, tercatat mengalami sifat hujan normal.

Dalam kategori curah hujan, tercatat bahwa tiga kecamatan mengalami hujan menengah dengan intensitas 201 hingga 300 milimeter, yaitu Donorojo, Punung, dan Pringkuku. Empat kecamatan mengalami hujan tinggi dengan curah antara 301 hingga 400 milimeter, yakni Arjosari, Nawangan, Bandar, dan Tegalombo. Bahkan, lima kecamatan lainnya mencatat curah hujan lebih tinggi lagi di kisaran 401 hingga 500 milimeter, yaitu Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro.

Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama di wilayah yang tergolong rawan bencana. Camat Nawangan, Sukarwan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan mengingat wilayahnya masuk dalam zona merah rawan tanah longsor berdasarkan pemetaan BPBD Pacitan. Ia menyebutkan bahwa kecamatan dan desa setempat sudah melakukan identifikasi daerah rawan dan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat.

“Tim kecamatan dan desa telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana. Kami juga melakukan sosialisasi bersama pemerintah desa agar masyarakat lebih berhati-hati di tengah anomali cuaca seperti ini,” kata Sukarwan Selasa (29/7/2025).

Lebih lanjut, pihaknya mendorong masyarakat untuk melakukan penghijauan di lahan-lahan yang berisiko longsor, dengan menanam tanaman penguat tanah seperti pohon aren, trembesi, dan rumput akar wangi. “Selain itu, bagaimana pentingnya menjaga saluran air di sekitar rumah, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan dengan kemiringan tajam, agar sistem drainase tetap lancar dan tidak memicu bencana saat hujan deras, ” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Warga Desa Kembang Latihan Tanggap Darurat Gempa dan Tsunami di Watu Mejo

25 September 2025 - 23:23 WIB

BPBD Bentuk Desa Tangguh Bencana di Pucangombo Tegalombo

23 September 2025 - 23:41 WIB

Camat Tulakan Imbau Warga Waspadai Longsor Akibat Hujan Deras

31 Juli 2025 - 21:07 WIB

Hujan Deras Picu Longsor di Nawangan Pacitan, Satu Rumah Warga Rusak

21 Mei 2025 - 06:38 WIB

Longsor Tutup Jalan Antar Dusun di Jatigunung, Akses Kembali Normal Setelah Gotong Royong Warga dan Polisi

20 Mei 2025 - 17:57 WIB

Trending di Bencana Alam