Pacitan – Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri kembali melahirkan inovasi berbasis teknologi yang menjawab persoalan lingkungan. Melalui Program Hilirisasi Riset Prioritas–Ajakan Industri, Institut Bisnis dan Teknologi (IBT) Pelita Indonesia bersama PT Decaaindo Surya Persada mengimplementasikan inovasi EcoCycle, sistem pengelolaan sampah cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), di Kabupaten Pacitan.
Sebagai pengembang riset, IBT Pelita Indonesia berperan dalam perancangan dan pengembangan EcoCycle dengan pendekatan akademik dan landasan ilmiah. Inovasi ini dirancang untuk merespons persoalan pengelolaan sampah yang kian kompleks, terutama di wilayah pesisir dan kawasan permukiman.
“EcoCycle dikembangkan sebagai solusi berbasis riset untuk pengelolaan sampah yang lebih terukur, adaptif, dan berkelanjutan. Pemanfaatan IoT dan AI memungkinkan pengumpulan data secara real-time, mulai dari volume hingga jenis sampah,” ujar perwakilan IBT Pelita Indonesia.
Teknologi tersebut memungkinkan proses analisis data yang kemudian disajikan dalam bentuk informasi analitik sebagai dasar pengambilan keputusan, baik bagi pengelola maupun pemangku kebijakan daerah.
Sementara itu, PT Decaaindo Surya Persada berperan penting dalam proses hilirisasi riset agar inovasi tidak berhenti pada tataran konsep. Peran industri meliputi pendampingan teknis, pengujian di lapangan, hingga penyempurnaan sistem agar sesuai dengan kondisi operasional di daerah.
Pimpinan PT Decaaindo Surya Persada, Aditya Prihantara, menegaskan bahwa kerja sama dengan perguruan tinggi merupakan langkah strategis dalam menjembatani riset akademik dengan kebutuhan riil masyarakat.
“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa riset dari kampus bisa diterapkan langsung dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam pengelolaan sampah yang berbasis data dan teknologi,” kata Aditya.
Saat ini, EcoCycle telah diimplementasikan di 25 titik strategis di Kabupaten Pacitan, dengan fokus pada pengelolaan sampah anorganik. Penerapan sistem ini memungkinkan pengelolaan sampah dilakukan secara lebih efektif, terpantau, dan berbasis data.
Pihak IBT Pelita Indonesia menambahkan, keterlibatan industri memperkuat proses implementasi hasil riset agar benar-benar menjawab kebutuhan daerah.
“Kami berharap EcoCycle dapat menjadi model kolaborasi berkelanjutan antara perguruan tinggi dan industri dalam mendukung hilirisasi riset serta pembangunan lingkungan berbasis teknologi,” ujarnya.
Melalui sinergi ini, inovasi EcoCycle diharapkan mampu menjadi contoh penerapan teknologi tepat guna dalam pengelolaan lingkungan sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Pacitan. (not)




















