KEBONAGUNG – lensapacitan.com, Para peternak tiga desa di
kecamatan Kebonagung dibuat resah belakangan. Setelah, puluhan kambing
peliharaan mereka mati misterius dua bulan belakangan. Rata-rata ternak
ditemukan mati dengan kondisi tubuh terkoyak serta organ dalam hewan keluar.
Bahkan darah hewan tersebut nyaris tak bersisa.
kecamatan Kebonagung dibuat resah belakangan. Setelah, puluhan kambing
peliharaan mereka mati misterius dua bulan belakangan. Rata-rata ternak
ditemukan mati dengan kondisi tubuh terkoyak serta organ dalam hewan keluar.
Bahkan darah hewan tersebut nyaris tak bersisa.
‘’Sudah seperti teror, entah dari hewan atau makluk
jadi-jadian vampir,’’ ujar Gino, salah seorang pemilik ternak kemarin (21/1/2020)
jadi-jadian vampir,’’ ujar Gino, salah seorang pemilik ternak kemarin (21/1/2020)
Ginno mengungkapkan salah satu kambingnya turut jadi korban
Senin (20/1/2020) malam lalu. Dua dari empat kambing miliknya diserang makluk
misterius tersebut. Imbasnya, seekor kambing berusia 1.5 tahun mati dengan
kondisi leher terpelintir dan perut terkoyak. Sementara, seokor lainnya robek
di bagian kaki kanan nampak bekas cakaran.
Senin (20/1/2020) malam lalu. Dua dari empat kambing miliknya diserang makluk
misterius tersebut. Imbasnya, seekor kambing berusia 1.5 tahun mati dengan
kondisi leher terpelintir dan perut terkoyak. Sementara, seokor lainnya robek
di bagian kaki kanan nampak bekas cakaran.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti pemangsa kambingnya
tersebut. Terlebih kandang dibangunnya berjarak 500 meter dari rumah. Meski dia
menduga, pemangsa tersebut masuk setelah membobol pintu kandang yang dibuatnya
dari anyaman bambu. Berlanjut menyeret kambingnya keluar kandang. Anehnya, tak
nampak bekas daging hewan tersebut dimakan.
tersebut. Terlebih kandang dibangunnya berjarak 500 meter dari rumah. Meski dia
menduga, pemangsa tersebut masuk setelah membobol pintu kandang yang dibuatnya
dari anyaman bambu. Berlanjut menyeret kambingnya keluar kandang. Anehnya, tak
nampak bekas daging hewan tersebut dimakan.
‘’Kalau seumpanya seriga, kenapa masuknya harus rusak kandang,
padahal pintu ini hanya separo kalau loncat pasti bisa,’’ heran Ginno
padahal pintu ini hanya separo kalau loncat pasti bisa,’’ heran Ginno
Kasus tersebut seakan berantai di tiga desa bertanggaan
mulai dari Klesem, Katipugal, dan berakhir di Kalipelus lalu. ‘’Jadi urut
temuannya, awal desember kemarin di Klesem, terus berhenti pindah di sini lalu
pindah lagi di Kalipelus,’’ pungkasnya. (yon/not)
mulai dari Klesem, Katipugal, dan berakhir di Kalipelus lalu. ‘’Jadi urut
temuannya, awal desember kemarin di Klesem, terus berhenti pindah di sini lalu
pindah lagi di Kalipelus,’’ pungkasnya. (yon/not)