KEBONAGUNG – lensapacitan.com, Teror ular cobra kembali menghantui Pacitan. Kali ini warga dusun Gunung cilik, Purwoasri, Kebonagung dibuat resah lantaran hewan malata tersebut muncul di beberapa titik. Tak hanya satu dua, dalam sebulan terakhir tak sedikit warga yang mengaku berpapasan dengan hewan tersebut saat berkeliling ruma Beberapa diantaranya bahkan sempat masuk rumah warga. ‘’Di minggu ini saja sudah ada tiga yang ketahuan akhirnya ularnya dibunuh,’’ terang Muh. Arif salah warga setempat.
Arif kawatir, kemunculan hewan yang acap ditemui di malam hari itu bakal menyerang manusia. Terlebih cobra sendiri tergolong memiliki bisa yang membahayakan Meski sejauh ini ukurannya tak lebih dari 2 meter namun banyaknya kemunculan membuat dirinya kian resah. ‘’takutnya kalau muncul dirumah dan kita gak tau kalau ada ular itu, jadinya di gigit atau disemburkan bahaya,’’ ujarnya.
Selain membuat resah, kemunculan hewan tersebut juga mengganggu peternakan warga. Pasalnya, beberapa kasus ternak seperti ayam dan bebek hilang serta mati tak wajar. Arif menduga, hilangnya unggas tersebut lataran diburu ular yang lapar saat turun gunung. Memang, dusun Gunung cilik sendiri berbatasan langsung dengan hutan desa setempat. ‘’Punya tetangga saya, beberapa ayamnya mati digigit ular, ada juga yang hilang mungkin dimakan,’’ jelas Arif
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Arif mengamini saban jelang musim kamarau tak sedikit hewan malata tersebut yang turun gunung. Dirinya menduga hal tersebut lantaran minimnya pakan di gunung lantaran mulai kekeringan. Meski jika dibandingkan tahun ini, jumlah kemunculannya sendiri jauh lebih banyak ketimbang sebelumnya. ‘’Kalau biasanya satu minggu belum tentu ketemu, ini sudah ketemu tiga malahan,’’ katanya
Antisipasi ular masuk rumah, di sekeliling halaman biasanya bakal di taburi garam guna menghalau ular. Sementara, warga lainnya memilih menyebar solar agar baunya menyengat dan hewan tak mendekat. Meski belum terbukti, namun cara tersebut jadi satu-satunya pilihan warga mengingat sulitnya hewan tersebut dicari untuk diburu. ‘’Mau bagaimana lagi, kalau malam biasanya cuman hati-hati, kemana-mana bawa senter untuk penerangan,’’ pungkasnya.(not)