LENSA PACITAN– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sudimoro selama berjam-jam pada Minggu (7/12) memicu tanah longsor yang menerjang rumah milik Tupani, warga Dusun Rejomulyo, Desa Sudimoro. Tembok rumah sepanjang 13 meter roboh setelah tertimpa material talud dari rumah di bagian atas, menyebabkan sebagian besar ruangan tertimbun tanah, batu, dan puing bangunan.
Perabot rumah, termasuk pakaian dan perlengkapan sekolah anaknya, Najib Rahmadani—siswa SMK Ma’arif Sudimoro—ikut rusak akibat tertimbun material longsor. Beruntung, Najib masih bisa berangkat sekolah menggunakan seragam cadangan yang tersimpan di ruang terpisah.
Bagian belakang rumah kini dalam kondisi tidak aman. Tur Handayani, istri Tupani, memilih mengungsi ke rumah tetangga karena khawatir bangunan dapat roboh sewaktu-waktu.
Pada Selasa (9/12) pagi, masyarakat Dusun Rejomulyo bersama Kapolsek Sudimoro Iptu Ibnu Aris Santosa, anggota Polsek, dan Camat Sudimoro turun langsung melakukan kerja bakti. Mereka menyingkirkan material longsoran dan memasang penyangga untuk mencegah kerusakan bertambah.
Selain tenaga, Forkopimca Sudimoro juga memberikan bantuan berupa sembako dan terpal sebagai penutup area longsor agar tidak semakin terkikis saat hujan susulan.
Camat Sudimoro, M. Taufik, menjelaskan bahwa bencana ini merupakan bagian dari rangkaian kejadian serupa di wilayahnya. Tercatat delapan titik longsor muncul setelah hujan deras melanda, dengan tujuh rumah terdampak di Desa Sudimoro, Ketanggung, dan Karangmulyo. Sejumlah akses jalan kabupaten juga sempat tertutup material tebing.
Ia mengimbau warga yang tinggal dekat lereng untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Jika hujan turun deras dalam waktu lama, sebaiknya segera mengamankan diri untuk mencegah risiko longsor susulan,” pesannya.
Gotong royong warga dan aparat menunjukkan solidaritas yang kuat di tengah bencana, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem.(Not)





















