Menu

Mode Gelap
Belum Cair, Cek Rp3 Miliar Milik Tarman Hilang “Ketlisut” Agar Aman dan Sehat, Penjamah Makanan MBG di Pacitan Dapat Pembekalan Higiene Sanitasi Jaga Kualitas Makan Bergizi Gratis, BGN Gelar Bimtek Penjamah Makanan di Pacitan Pedet Berkaki Enam Lahir di Pringkuku, Pacitan, Bikin Heboh Warga DBHCHT Pacitan Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan, Dinkes Salurkan Rp 10,28 Miliar untuk Obat dan Renovasi Faskes Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia

Headline

PT INKA-kemenko Marves Kembangkan Peti Kemas Ikan Laut

badge-check

PACITAN, lensapacitan.com – PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA uji ketahanan prototipe reefer container di Pelabuhan Tamperan, Pacitan, (23/9/2021). Guna menjawab kebutuhan transportasi hasil ikan laut yang aman, segar dan berkualitas.

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menjelaskan selama ini ada kesulitan dalam pengiriman hasil laut. Karenanya, diperlukan sebuah peti kemas dengan sistem teknologi yang canggih. ‘’Selama ini pengiriman hasil laut hanya menggunakan segala macam es untuk pendinginannya,’’ ujarnya.

Budi mendorong enginering PT INKA untuk terus berinovasi dalam risetnya hingga tercipta peti kemas yang berkualitas. Enginering melakukan uji statis endurance guna menakar kualitas dan kinerja sistem automatisasi serta ketahanan dalam menghadapi guncangan  gelombang laut. ‘’Nanti uji endurance-nya dibuat sampai ke laut. Saya harapkan, secara teori prototipe ini sudah bisa digunakan,’’ tuturnya.

Pengangkutan hasil laut sampai ke dalam peti kemas memanfaatkan sistem hybrid di dalam prototipe. Pengisian daya power suplainya menggabungkan sel surya, baterai dan generator. Bodinya menggunakan polyurethane foam dengan kerangka kontruksi stainless steel yang mampu menjaga temperatur hingga minus 22 derajat sehingga kualitas ikan tetap terjaga sampai tujuan. ‘’Kita integrasikan solar panel dengan baterai dan genset diesel agar nelayan tidak bergantung dengan bahan bakar minyak (BBM),’’ tegasnya.

Ada empat jenis prototipe reefer container yang akan dibuat PT INKA menggandeng Universitas Brawijaya (UB) Malang. Berupa mini reefer container dengan kapasitas mulai 1 ton, 5 ton, 20 feet dan 40 feet disesuaikan kebutuhan international shipping. ‘’Kami targetkan Desember selesai standardisasi dan uji sertifikasi agar Januari 2022 sudah dapat diproduksi masal,’’ terangnya.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong kesiapan produksi dalam negeri. Diharapkan dapat meningkatkan nilai jual sumber daya agro maritim, terutama perikanan. ‘’Potensi laut kita sangat besar. Terimakasih PT INKA yang telah menciptakan inovasi ini,’’ tutur Amalyos Chan, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves.

Amalyos menegaskan nantinya prototipe reefer container segera diproses SNI dan TKDN-nya. Agar karya anak bangsa ini sanggup bersaing dan tidak kalah produksi luar negeri. ‘’Dengan inovasi ini kita bisa berdaulat dan mandiri. Tidak lagi bergantung dengan produk luar negeri,’’ pungkasnya. (nch/not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Belajar Kepemimpinan Lewat Jejak Sejarah SBY, Peserta Bimteknas Demokrat Tour Museum di Pacitan

27 September 2025 - 17:16 WIB

Mayat Pelaku Pembunuhan di Temon Arjosari Ditemukan di Hutan Pacitan

26 September 2025 - 06:13 WIB

Loket SKCK Polres Pacitan Membludak, Pemohon PPPK Rela Berdesakan

16 September 2025 - 19:35 WIB

Branding baru “70-Mile Sea Paradise” siap promosikan keindahan pantai Pacitan

7 Agustus 2025 - 20:16 WIB

Dentuman Misterius Gegerkan Warga Pacitan, Diduga Sonic Boom dari Latihan Pesawat Tempur TNI AU

22 Juli 2025 - 19:08 WIB

Trending di Headline