Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Bakti PUPR ke-79, Dinas PUPR Pacitan Gelar Bakti Sosial di Ponpes Nurudh Dholam Banjir Lumpur dari Bukit Kiteran Tutup Akses Jalan dan Isolasi 8 Rumah di Desa Wiyoro Pembersihan Lumpur dan Pemulihan Akses di Dusun Kaliatas Pacitan Belik Brumbung, Situs Bersejarah di Pacitan yang Sarat Nilai Religi Raja Ampat-nya Pacitan, Pesona Eksotis Pantai Kasap Banjir Sungai Cokrokembang, Jembatan Ambrol dan Gerobak Pedagang Hanyut

Headline

PT INKA-kemenko Marves Kembangkan Peti Kemas Ikan Laut

badge-check

PACITAN, lensapacitan.com – PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA uji ketahanan prototipe reefer container di Pelabuhan Tamperan, Pacitan, (23/9/2021). Guna menjawab kebutuhan transportasi hasil ikan laut yang aman, segar dan berkualitas.

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menjelaskan selama ini ada kesulitan dalam pengiriman hasil laut. Karenanya, diperlukan sebuah peti kemas dengan sistem teknologi yang canggih. ‘’Selama ini pengiriman hasil laut hanya menggunakan segala macam es untuk pendinginannya,’’ ujarnya.

Budi mendorong enginering PT INKA untuk terus berinovasi dalam risetnya hingga tercipta peti kemas yang berkualitas. Enginering melakukan uji statis endurance guna menakar kualitas dan kinerja sistem automatisasi serta ketahanan dalam menghadapi guncangan  gelombang laut. ‘’Nanti uji endurance-nya dibuat sampai ke laut. Saya harapkan, secara teori prototipe ini sudah bisa digunakan,’’ tuturnya.

Pengangkutan hasil laut sampai ke dalam peti kemas memanfaatkan sistem hybrid di dalam prototipe. Pengisian daya power suplainya menggabungkan sel surya, baterai dan generator. Bodinya menggunakan polyurethane foam dengan kerangka kontruksi stainless steel yang mampu menjaga temperatur hingga minus 22 derajat sehingga kualitas ikan tetap terjaga sampai tujuan. ‘’Kita integrasikan solar panel dengan baterai dan genset diesel agar nelayan tidak bergantung dengan bahan bakar minyak (BBM),’’ tegasnya.

Ada empat jenis prototipe reefer container yang akan dibuat PT INKA menggandeng Universitas Brawijaya (UB) Malang. Berupa mini reefer container dengan kapasitas mulai 1 ton, 5 ton, 20 feet dan 40 feet disesuaikan kebutuhan international shipping. ‘’Kami targetkan Desember selesai standardisasi dan uji sertifikasi agar Januari 2022 sudah dapat diproduksi masal,’’ terangnya.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong kesiapan produksi dalam negeri. Diharapkan dapat meningkatkan nilai jual sumber daya agro maritim, terutama perikanan. ‘’Potensi laut kita sangat besar. Terimakasih PT INKA yang telah menciptakan inovasi ini,’’ tutur Amalyos Chan, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves.

Amalyos menegaskan nantinya prototipe reefer container segera diproses SNI dan TKDN-nya. Agar karya anak bangsa ini sanggup bersaing dan tidak kalah produksi luar negeri. ‘’Dengan inovasi ini kita bisa berdaulat dan mandiri. Tidak lagi bergantung dengan produk luar negeri,’’ pungkasnya. (nch/not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Banjir Lumpur dari Bukit Kiteran Tutup Akses Jalan dan Isolasi 8 Rumah di Desa Wiyoro

2 Desember 2024 - 12:26 WIB

Pembersihan Lumpur dan Pemulihan Akses di Dusun Kaliatas Pacitan

2 Desember 2024 - 09:41 WIB

Wahyu Saptono Hadi Tak Gunakan Hak Pilih, Gagarin Nyoblos di TPS Ngadirojo

27 November 2024 - 13:35 WIB

Gemblukan, Seni Musik Tradisional dari Sudimoro yang Sarat Sejarah dan Mistis

26 November 2024 - 11:03 WIB

Warga Desa Klepu Sambut Gembira Program SPAM, Krisis Air Bersih Teratasi

26 November 2024 - 10:13 WIB

Trending di Headline