Pacitan – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengajak DPRD dan pemerintah daerah menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas pembangunan. Ia menilai kolaborasi legislatif dan eksekutif menjadi kunci lahirnya kebijakan strategis yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan Teuku Riefky saat menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Nasional bagi anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Auditorium Museum dan Galeri Seni SBY Ani, Pacitan, Sabtu (30/8/2025).
“Forum ini sangat strategis karena DPRD adalah mitra utama dalam memastikan kebijakan ekonomi kreatif hadir dan memberi dampak nyata bagi masyarakat daerah. Kita perlu bersama-sama memperkuat kelembagaan ekonomi kreatif di daerah,” kata Teuku Riefky ditulis Minggu (31/8/2025).
Ia menjelaskan, ekonomi kreatif memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Menurut Bappenas, terdapat tujuh subsektor prioritas yang berkontribusi signifikan, yakni kuliner, kriya, fesyen, gim, aplikasi, film, animasi dan video, serta musik.
Pengembangan subsektor tersebut tidak hanya menambah nilai ekonomi daerah, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal yang berpotensi menarik investasi dan pariwisata berbasis budaya.
“Ekonomi kreatif tahun ini diperkirakan mampu menyerap tambahan 400 ribu hingga 1 juta tenaga kerja baru. Dengan dukungan DPRD dan komitmen kepala daerah, sektor ini diyakini bisa memberi kontribusi hingga 8 persen pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Paparan Menteri Ekraf itu disambut positif peserta Bimtek. Salah satunya Wakil Ketua Komisi II DPRD Tulang Bawang Barat, Lampung, Arief Nur Rochman. Ia menilai daerahnya memiliki SDM potensial untuk mengembangkan ekonomi kreatif, namun masih membutuhkan pendampingan langsung dari pemerintah pusat.
“Kami berharap ada program konkret yang bisa menyentuh kabupaten, karena banyak potensi anak muda yang bisa dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan,” kata Arief.