Menu

Mode Gelap
Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci

Ekonomi

Memanfaatkan Limbah Tempurung Kelapa, Warga Kebonagung Ciptakan Perabot Rumah Tangga

badge-check


 Memanfaatkan Limbah Tempurung Kelapa, Warga Kebonagung Ciptakan Perabot Rumah Tangga Perbesar

Kebonagung – lensapacitan.com, Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya limbah tempurung kelapa yang terbuang percuma, Supriadi (40), warga Dusun Salamrejo, Desa Kebonagung, Pacitan, menyulap material tersebut menjadi kerajinan tangan bernilai tinggi. Berbekal alat sederhana seperti gergaji, bor, dan amplas, Supriadi berhasil menghasilkan berbagai perabot rumah tangga, mulai dari urus, centong, hingga mangkok.

Di pekarangan rumahnya yang juga difungsikan sebagai bengkel, Supriadi terlihat sibuk menyelesaikan pesanan mangkok dari sebuah warung makan soto di Pacitan. Proses pembuatannya cukup teliti, dimulai dari membersihkan serabut kelapa di sekitar tempurung menggunakan gerinda, kemudian memotong dan merapikan hingga menyerupai mangkok.

Untuk bagian bawah, Supriadi menambahkan tatakan yang juga terbuat dari tempurung kelapa. Seluruh bagian mangkok direkatkan menggunakan lem, tanpa bahan kimia tambahan, untuk memastikan aman digunakan sebagai wadah makanan matang.

Menurut Supriadi, pesanan mulai berdatangan sejak ia rajin mengunggah foto produknya di media sosial. “Pesanan biasanya dari warung makan. Sekali pesan rata-rata 50 hingga 100 mangkok,” jelasnya. Mangkok buatannya dijual dengan harga terjangkau, hanya Rp10 ribu per buah.

Produksi mangkok tempurung kelapa ini tidak hanya mendatangkan penghasilan tambahan bagi Supriadi yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang sayur, tetapi juga membantu mengurangi limbah tempurung kelapa yang banyak ditemukan di Pacitan. Dalam sehari, Supriadi mampu memproduksi 15 hingga 20 mangkok.

Keuletan dan kreativitas Supriadi dalam memanfaatkan limbah tempurung kelapa ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis, tetapi juga menunjukkan potensi besar kerajinan tangan berbasis bahan alami yang ramah lingkungan. (not)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pusat Oleh-Oleh Pacitan Diserbu Rombongan Bimteknas Demokrat

24 September 2025 - 15:06 WIB

Bajingan, Kuliner Sederhana Pacitan yang Memikat Lidah Tamu Bimteknas Demokrat

23 September 2025 - 13:35 WIB

Ramai Peserta Bimteknas Demokrat, Jualan Pedagang Pancer Dor Laris Manis

23 September 2025 - 13:01 WIB

Bimteknas Demokrat, Berkah Bagi Pengusaha Transportasi Pacitan

22 September 2025 - 11:43 WIB

Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi

9 September 2025 - 12:55 WIB

Trending di Ekonomi