Menu

Mode Gelap
Sheila Tetap Setia Dampingi Mbah Tarman Meski Suami Resmi Ditahan dalam Kasus Cek Rp3 Miliar Cek Rp3 Miliar Diduga Palsu, Kakek Tarman Resmi Ditahan Polres Pacitan APEDNAS Jatim Semprot Pemdes Pacitan: 45 Desa Kehilangan Dana Desa Rp10 Miliar Lebih Didapati di Perempatan Cuik, Pria “Tersesat” Berpindah-Pindah Kota Diduga Gunakan Modus Baru Baginda Rahadian Pratama Terpilih Nahkodai KONI Pacitan 2025–2029 Harga Cabai di Pacitan Melejit Dua Kali Lipat, Pedagang dan Warga Menjerit

Ekonomi

Memanfaatkan Limbah Tempurung Kelapa, Warga Kebonagung Ciptakan Perabot Rumah Tangga

badge-check


 Memanfaatkan Limbah Tempurung Kelapa, Warga Kebonagung Ciptakan Perabot Rumah Tangga Perbesar

Kebonagung – lensapacitan.com, Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya limbah tempurung kelapa yang terbuang percuma, Supriadi (40), warga Dusun Salamrejo, Desa Kebonagung, Pacitan, menyulap material tersebut menjadi kerajinan tangan bernilai tinggi. Berbekal alat sederhana seperti gergaji, bor, dan amplas, Supriadi berhasil menghasilkan berbagai perabot rumah tangga, mulai dari urus, centong, hingga mangkok.

Di pekarangan rumahnya yang juga difungsikan sebagai bengkel, Supriadi terlihat sibuk menyelesaikan pesanan mangkok dari sebuah warung makan soto di Pacitan. Proses pembuatannya cukup teliti, dimulai dari membersihkan serabut kelapa di sekitar tempurung menggunakan gerinda, kemudian memotong dan merapikan hingga menyerupai mangkok.

Untuk bagian bawah, Supriadi menambahkan tatakan yang juga terbuat dari tempurung kelapa. Seluruh bagian mangkok direkatkan menggunakan lem, tanpa bahan kimia tambahan, untuk memastikan aman digunakan sebagai wadah makanan matang.

Menurut Supriadi, pesanan mulai berdatangan sejak ia rajin mengunggah foto produknya di media sosial. “Pesanan biasanya dari warung makan. Sekali pesan rata-rata 50 hingga 100 mangkok,” jelasnya. Mangkok buatannya dijual dengan harga terjangkau, hanya Rp10 ribu per buah.

Produksi mangkok tempurung kelapa ini tidak hanya mendatangkan penghasilan tambahan bagi Supriadi yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang sayur, tetapi juga membantu mengurangi limbah tempurung kelapa yang banyak ditemukan di Pacitan. Dalam sehari, Supriadi mampu memproduksi 15 hingga 20 mangkok.

Keuletan dan kreativitas Supriadi dalam memanfaatkan limbah tempurung kelapa ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomis, tetapi juga menunjukkan potensi besar kerajinan tangan berbasis bahan alami yang ramah lingkungan. (not)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Harga Cabai di Pacitan Melejit Dua Kali Lipat, Pedagang dan Warga Menjerit

3 Desember 2025 - 19:31 WIB

25 Ribu Warga Pacitan Dicoret dari BLTS Kesra, Verifikasi Dilakukan di Tingkat Desa

30 November 2025 - 15:14 WIB

Program MBG Buka Lapangan Kerja, Warga Pacitan Kini Punya Pekerjaan Tetap

27 November 2025 - 21:23 WIB

Keluhan Nelayan Dipenuhi, Pengerukan Sedimentasi di Pelabuhan Tamperan Resmi Dimulai

24 November 2025 - 19:48 WIB

Harga Kebutuhan Pokok di Pacitan Merangkak Naik, Pedagang Pasar Minulyo Keluhkan Stok Menipis

21 November 2025 - 19:33 WIB

Trending di Ekonomi