TULAKAN – lensapacitan.com, Bertugas sebagai anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS pada pemilu 2019 menyisakan banyak duka mendalam, seorang anggota KPPS di Pacitan, Jawa Timur mengalami keguguran kandungan, karena kelelahan saat proses pemungutan suara.
Nama Eka Setyowati, warga Dusun Krajan Desa Ketro, Kecamatan
Tulakan, Pacitan, yang direkrut KPU Kabupaten Pacitan, menjadi anggota kpps 4
dan bertugas di TPS 01 Desa Ketro, harus menerima nasib pahit. Wanita yang baru
menikah dengan Herman Sugiyanto pada bulan desember tahun 2018 lalu itu, telah
mengandung janin berumur 3 bulan. “ saya mendaftar KPPS karena kondisi badan
saya waktu itu baik-baik saja” kata Eka Setyowati.
Sejak bekerja sebagai anggota KPPS , Eka Setyowati tak
mengira pekerjaan sambilannya itu akan berpengaruh pada kesehatannya. Bahkan,
untuk mengejar honor sejumlah lima ratus ribu rupiah.
Namun sayang setelah bertugas sebagai anggota KPPS sejak dua
hari sebelum pemilu 17 April lalu, harus kehilangan janin yang ia kandung
selama sekitar tiga bulan itu. Kamis sore, ia merasakan nyeri diperutnya,
kemudia suami dan orang tuanya membawa Eka ke bidan desa setempat. “ mulai
bekerja dari membuat TPS, sampai pemungutan suara, Jadi gak ada istirahatnya”
imbuhnya.
Dirasa kondisinya semakin parah, ia kemudian dirujuk kesalah
satu rumah sakit di Kabupaten Ponorogo. Setelah menjalani pemeriksaan, janin
yang dikandung Eka tidak dapat tertolong, kemudian menjalani qiret pada jumat
pagi. Hasil diagnosa dokter, penyebab kegururan kandungan adalah kelelahan. Dokter
langsung melakukan operasi kuret rahim untuk membersihkan sisa-sisa
darah,” ujarnya.
Ketua KPU Kabupaten Pacitan beserta anggota PPK Kecamatan
Tulakan kemudian membesuk Eka, dirumahnya, untuk melihat langsung kondisi salah
satu anggota KPPS tersebut, dan juga melakukan pendataan penyelanggara
pemungutan suara yang mengalami musibah.”Sesuai perintah KPU Pusat, kita
melakukan pendataan kepada petugas kita yang mengalami musibah” kata Damhudi
Ketua KPU Kabupaten Pacitan saat menjenguk anggota KPPS.
Di Kabupaten Pacitan sendiri hampir setiap kecamatan ada
penyelenggara pemilu yang sakit, dan harus menjalani perawatan intensif di
rumah sakit, bahkan ada anggota PPS yang mengalami kecelakaan saat distribusi
logistik. “Banyak teman kita di pacitan yang mengalami musibah setelah menyelenggarakan
Pemilu, kami akan terus melalakukan pendataan sampai besuk” imbuhnya.
“Pengorbanan luar biasa. tiga bulan kehamilannya karena
jalankan tugas di KPPS, dia keguguran, ini sangat miris, kita melihat
teman-teman penyelenggara yang tulus bekerja tanpa kebal lelah dengan risiko
yang sangat tinggi” Pungkas Damhudi (not)