KEBONAGUNG – lensapacitan.com, Warga Dusun Duren Desa Klesem mulai mengantri menunggu kiriman bantuan air bersih dari Polres Pacitan. puluhan warga berkumpul membawa wadah berupa tong, jerigen dan ember.
Sudah sekitar 4 bulan lamanya, wilayah kecamatan kebonagung mengalami krisis air bersih. Sejumlah sumber air yang biasa mereka andalkan di wilayah tersebut mulai mengering. Akibatnya warga mengandalkan kiriman bantuan air bersih dari pemerintah maupun relawan yang membantu.
“Biasanya ambil air dari sumber dekat pantai Kali Uluh, tapi jaraknya jauh sekitar dua kilometer dari rumah, sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci beli, 1 tong Rp. 15 Ribu,” Kata Nafsiah, salah seorang warga dusun Blimbing.
Selain itu guna mencukupi keperluan sehari-hari warga juga membeli dengan harga yang relatif mahal, mengingat sumber yang menyimpan persediaan cukup air jaraknya sangat jauh dari pemukiman penduduk.
Kecamatan kebonagung menjadi wilayah tertinggi yang mengajukan droping air bersih ke pemerintah. dari 17 desa yang ada, hanya 8 desa yang tidak mengalami krisis air bersih. ini lantaran kondisi geografis yang berada dipegunungan dan pesisir laut, sehingga debit air sangat sulit didapat.
“Kebonagung menjadi Kecamatan terparah yang mengalami kekeringan, karena kondisi geofrafis yang merupakan pegunungan, sehingga sumber air cepat mengering,” Kata Sugeng Widodo, Camat Kebonagung.
Selain itu keluhan warga terkait krisis air bersih ini mendapatkan perhatian dari jajaran kepolisian Resort Pacitan, bersama dengan anggotanya pihaknya memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat di Desa Klesem. Pihaknya merasa prihatin dengan kondisi yang dialami warga.
“Setiap hari pada musim kemarau, kami Polres dan Polsek jajaran memberikan bantuan air bersih ke warga yang terdampak kekeringan,”Kompol Sukoco, Kabag Ops Polres Lacitan.
Kekeringan di wilayah tersebut selalu terjadi setiap musim kemarau. sayangnya hingga saat ini belum ada solusi jangka panjang dari pemerintah setempat. (not)