PACITAN – Lensa Pacitan Kekhawatiran masyarakat terhadap isu pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax membawa dampak positif bagi SPBU mini ExxonMobil di Jalan Pacitan-Kebonagung, Desa Sirnoboyo. Sejak kabar tersebut mencuat, penjualan BBM non-subsidi di SPBU mini ini mengalami lonjakan signifikan.
“Biasanya dalam sehari habis sekitar 500 liter, sekarang bisa mencapai 700 hingga 900 liter,” ujar Riki Dwi Prihandaka, penjaga SPBU mini, Kamis (6/3/2025).
SPBU ini menjual BBM dengan kadar oktan 92, setara dengan Pertamax milik Pertamina. Namun, harganya lebih mahal, yakni Rp 13.350 per liter, dibandingkan Pertamax yang dijual Rp 12.900 per liter. Meski begitu, banyak pelanggan tetap memilih produk ini demi menjaga kualitas mesin kendaraan mereka.
“Sebagai antisipasi saja untuk motor kesayangan, biar lebih awet,” kata Cahyono, salah seorang pelanggan.
Lonjakan permintaan ini bentuk kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas BBM di pasaran, terutama setelah munculnya isu pencampuran bahan bakar yang beredar luas. (not)