Menu

Mode Gelap
Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci

Ekonomi

Harga Cabai Kian Pedas, Nyaris 100 Ribu perkilo

badge-check



PACITAN, lensapacitan.com – Kenaikan harga cabai menjadi isu yang ramai dikeluhkan masyarakat belakangan ini. Pasalnya harga cabai semakin pedas. Naik terus sejak beberapa pekan terakhir. Cabai rawit, misalnya. Saat ini tembus Rp 95 ribu per kilogram. Padahal, dua minggu yang lalu, harga cabai di Pacitan masih berkisar Rp 85 ribu per kilogram.” saat ini harganya terus naik,’’ kata Marmini, salah seorang pedagang di Pasar Minulyo, Pacitan, kemarin (24/11). 

Lebih lanjut, dia mengatakan hingga saat ini dirinya sulit mendapatkan stok cabai dari para produsen. Sehingga memilih tidak menjual cabai rawit lantaran untung yang didapat tidak sesuai dengan biaya pengiriman. Menurutnya, kenaikan cabai ini biasa terjadi menjelang akhir tahun.“jual cabai ora untung malah rugi (tidak menghasilkan untung malah rugi),” ujarnya.

Pedagang, Lanjut Marmini, hanya menjual cabai keriting dan cabai hijau yang harga jauh lebih miring. Jenis cabai ini masih dibanderol Rp 70 ribu per kilogram. Sementara cabai hijau Rp.40 ribu per kilogram.”dampaknya sepi, sejak tiga hari tidak jualan cabai rawit,” tuturnya.

Mahalnya harga cabai dikeluhkan pembeli, Siti Masruroh, mengaku terpaksa mengurangi jumlah pembelian cabai hingga separo dari biasanya.” dulu Rp 50 ribu dapat satu kilo lebih, sekarang setengah kilo. Mau mahal mau tidak tetap beli, sama- sama butuh kok,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Acep Suherman mengaku pemerintah daerah didapat mengintervensi harga cabai dipasaran. Pasalnya, Pacitan bukan daerah penghasilan cabai. “ karena cabai didatangkan dari luar Pacitan, harga dari produsen sudah mahal, “ tandasnya.  

Lonjakan harga ini, menurut dia, lantaran berkurangnya pasokan dari petani Tulungagung dan Magetan, yang mengalami gagal panen akibat cuaca. Namun begitu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panic buying dan membeli sewajarnya.“dari sana ( Tulungagung) harganya juga mahal ,”sebut Acep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pusat Oleh-Oleh Pacitan Diserbu Rombongan Bimteknas Demokrat

24 September 2025 - 15:06 WIB

Bajingan, Kuliner Sederhana Pacitan yang Memikat Lidah Tamu Bimteknas Demokrat

23 September 2025 - 13:35 WIB

Ramai Peserta Bimteknas Demokrat, Jualan Pedagang Pancer Dor Laris Manis

23 September 2025 - 13:01 WIB

Bimteknas Demokrat, Berkah Bagi Pengusaha Transportasi Pacitan

22 September 2025 - 11:43 WIB

Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi

9 September 2025 - 12:55 WIB

Trending di Ekonomi