PACITAN, lensapacitan.com-Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji,yang menghadiri adat budaya tetaken. Pihaknya mengaku senang dan mengapresiasi atas di lestarikannya adat budaya Tetaken di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung.
Adat budaya Tetaken menurutnya merupakan adat yang sangat penuh sejarah besar di Kabupaten Pacitan. Karena acara adat Tetaken bisa menggugah sejarah masa lalu. Terlebih acara tersebut di gelar di lapangan Gunung Limo yang menjadi Simbol Kabupaten Pacitan.
” Pacitan begitu banyak adat budayanya, seperti Tetaken di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung ini merupakan adat budaya yang penuh dengan sejarah,” kata pria yang akrab disapa Mas Aji, Rabu (2/8).
” Menurut saya yang perlu di lestarikan dan Tetaken ini sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT,” imbuhnya
Mas Aji berharap,agar gelaran adat budaya Tetaken ke depan lebih meriah lagi. Pasalnya lanjut Mas Aji, selain mengingatkan sejarah juga bisa menjadi pemantik wisatawan untuk datang ke Pacitan dan juga menambah pendapatan masyarakat sekitar.
” Ini tadi sudah sangat bagus,tapi harapan kami ke depan lebih meriah lagi. Dengan begitu adat budaya Tetaken ini akan lebih di kenal oleh banyak orang dan tentu pula akan bisa mengundang penonton yang lebih banyak lagi. Dampaknya akan menambah pendapatan perekonomian masyarakat sekitar,” harapnya.