Pacitan -Upaya penanganan abrasi di muara Sungai Grindulu, Pancer, Kelurahan Ploso, Pacitan, kembali dilakukan dengan pemasangan cerucuk bambu untuk membentuk sedimentasi.
Sedimentasi sudah mulai tinggi terbentuk dibibir pantai. Cara ini dinilai cukup efektif, meski sebagian batang bambu yang ditancapkan hanyut terbawa derasnya gelombang laut karena penancapan kurang dalam.
Edi Suryanto, salah satu pedagang di kawasan Pancer Timur, berharap langkah ini dapat berhasil setelah berbagai cara sebelumnya juga pernah ditempuh.
“Mudah-mudahan berhasil. Sedimen sudah mulai terbentuk, hanya saja ada beberapa bambu yang hanyut, mungkin karena kurang dalam saat ditancapkan,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Sebelumnya, penanganan abrasi dilokasi tersebut pernah dilakukan dengan penataan batu besar. Namun, karena ketinggiannya kurang memadai, batu-batu itu ikut ambruk terbawa gelombang.
Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan sebuah alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan melakukan pengurukan pasir disekitar area trucuk bambu, tepatnya di dekat Masjid Apung.
Upaya tersebut diperkuat dengan pemasangan karung raksasa berisi pasir yang ditanam untuk menahan aliran sungai agar bambu tidak kembali hanyut.
Abrasi di muara Sungai Grindulu telah mengakibatkan sejumlah fasilitas umum penunjang mengalami kerusakan, diantaranya toilet dan mushola. (tri)



 
  
  

















