Menu

Mode Gelap
Jalan Santai dan Lomba Sambung Lagu Meriahkan HUT PGRI, HGN 2025 dan HUT ke-54 Korpri di Tegalombo Pemkab Pacitan Serahkan SK kepada 2.307 PPPK Paruh Waktu, Bupati: Tetap Bekerja dengan Ikhlas 45 Desa di Pacitan Belum Bisa Cairkan Dana Desa Tahap II, KPPN: Menunggu Instruksi Pusat Polsek Donorojo Ungkap Kasus Curanmor, Dua Pemuda Asal Pringkuku Dibekuk Mengusung Tema “Sluman Slumun Slamet”, Festival Rawat Jagat 4 Resmi Dibuka Wabup Pacitan Keluhan Nelayan Dipenuhi, Pengerukan Sedimentasi di Pelabuhan Tamperan Resmi Dimulai

Bencana Alam

Material Batu Besar Tutup Jalan Pacitan Trenggalek

badge-check



 NGADIROJO – lensapacitan.com, Tak hanya merobohkan dua
tanggul di kecamatan Pacitan, hujan deras kemarin (28/1) ikut memutus akses
Pacitan – Trenggalek via Lorok. Tebing setinggi 50 meter di desa Bodag,
Ngadirojo, Pacitan runtuh menutup akses jalan antar provinsi itu. Banyaknya
bongkahan batu raksasa, bahkan membuat petugas setempat kesulitan membuka
jalur.  ‘’Untungnya saat kejadian pas gak
ada orang yang melintas,’’ ujar Sumarni warga setempat

Sumarni mengungkapkan longsor di km 55 tersebut terjadi
sekitar pukul 09.00. Saat itu dirinya tengah berada memasak didapur rumahnya.
Betapa kagetnya ketika dirinya mendengar suara gemuruh disusul benturan keras.
Saking kerasnya membuat perempuan paruh baya tersebut kawatir sumber suara
berasal dari kendaraan yang jatuh kejurang. ‘’Keras sekali suaranya, saya
langsung keluar rumah takut kenapa-kenapa ternyata longsor besar dijalan,’’
terangnya

Menurutnya, kawasan tersebut memang acap terjadi longsor.
Beberapa bongkahan kecil guntur usai hujan deras. Namun, kali ini material
dinilainya cukup banyak. Bahkan mampu menutup seluruh badan jalan. Hingga
membuat kemacetan lebih dari dua jam. Pun ratusan kendaraan mengantre sebelum
petugas berhasil membuka satu jalur. ‘’Batunya besar-besar, gak kuat kalau
dibersihkan semua baru pakai cangkul,’’ katanya

Sementara itu, Haryono kepala desa setempat mengamini hujan
deras semalam suntuk mengguyur desanya Rabu lalu. Bahkan malam sebelumnya
longsor sempat terjadi tak jauh dari km 55. Meski material tergolong banyak
namun, gunturan kala itu tak sampai menutup arus kendaraan. Justru longsor kali
kedua itu membuatnya kaget lantaran cuaca kala itu tengah terik-teriknya.
‘’Biasanya disini jalurnya ramai, pas kejadian beruntung gak ada korban,’’
terang Haryono

Dia menambahkan sebelum akses berhasil dinormalisasi
menggunakan alat berat. Warga dan sebagian penggendara jalan bahu membahu
membersihkan material longsor. Minimal akses antar kabupaten itu mampu dilalui
satu jalur. Meskipun banyaknya material batu berukuran raksasa yang ikut
terseret membuat proses pembersihan berjalan lambat. ‘’Baru setelah panggil
bego dua jalur bisa dilewati, semoga ada penanganan lanjutan karena kami
kawathir ada longsor susulan,’’ imbuhnnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Diduga Lalai Saat Mendahului, Grand Max Tabrak Rumah Warga di Kebonagung

20 November 2025 - 19:40 WIB

Mobil Pengantar Paket Terjun ke Pekarangan Warga di Wonogondo, Sopir Dilarikan ke RSUD Pacitan 

20 November 2025 - 19:27 WIB

Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia

18 Oktober 2025 - 16:05 WIB

Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas

18 Oktober 2025 - 13:06 WIB

Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya

14 Oktober 2025 - 23:52 WIB

Trending di Peristiwa