Menu

Mode Gelap
Warung Angkringan Simpan Rokok Ilegal di Kaleng Roti, Sembunyikan Saat Petugas Datang Bea Cukai dan Satpol PP Razia Rokok Ilegal di Pasar Punung, Tak Ditemukan Pelanggaran Minimarket di Kebonagung Pacitan Kedapatan Jual Rokok Ilegal, 34 Bungkus Disita Pemkab dan DPRD Pacitan Sepakati Lima Sektor Prioritas Pembangunan Tahun 2026 Perkuat Pemahaman Aswaja, GP Ansor Pacitan Terbitkan Buku Dalil Amaliyah Waspada Gempa dan Tsunami, Upaya Mitigasi di Kawasan Wisata Pesisir

Headline

PT INKA-kemenko Marves Kembangkan Peti Kemas Ikan Laut

badge-check

PACITAN, lensapacitan.com – PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA uji ketahanan prototipe reefer container di Pelabuhan Tamperan, Pacitan, (23/9/2021). Guna menjawab kebutuhan transportasi hasil ikan laut yang aman, segar dan berkualitas.

Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menjelaskan selama ini ada kesulitan dalam pengiriman hasil laut. Karenanya, diperlukan sebuah peti kemas dengan sistem teknologi yang canggih. ‘’Selama ini pengiriman hasil laut hanya menggunakan segala macam es untuk pendinginannya,’’ ujarnya.

Budi mendorong enginering PT INKA untuk terus berinovasi dalam risetnya hingga tercipta peti kemas yang berkualitas. Enginering melakukan uji statis endurance guna menakar kualitas dan kinerja sistem automatisasi serta ketahanan dalam menghadapi guncangan  gelombang laut. ‘’Nanti uji endurance-nya dibuat sampai ke laut. Saya harapkan, secara teori prototipe ini sudah bisa digunakan,’’ tuturnya.

Pengangkutan hasil laut sampai ke dalam peti kemas memanfaatkan sistem hybrid di dalam prototipe. Pengisian daya power suplainya menggabungkan sel surya, baterai dan generator. Bodinya menggunakan polyurethane foam dengan kerangka kontruksi stainless steel yang mampu menjaga temperatur hingga minus 22 derajat sehingga kualitas ikan tetap terjaga sampai tujuan. ‘’Kita integrasikan solar panel dengan baterai dan genset diesel agar nelayan tidak bergantung dengan bahan bakar minyak (BBM),’’ tegasnya.

Ada empat jenis prototipe reefer container yang akan dibuat PT INKA menggandeng Universitas Brawijaya (UB) Malang. Berupa mini reefer container dengan kapasitas mulai 1 ton, 5 ton, 20 feet dan 40 feet disesuaikan kebutuhan international shipping. ‘’Kami targetkan Desember selesai standardisasi dan uji sertifikasi agar Januari 2022 sudah dapat diproduksi masal,’’ terangnya.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong kesiapan produksi dalam negeri. Diharapkan dapat meningkatkan nilai jual sumber daya agro maritim, terutama perikanan. ‘’Potensi laut kita sangat besar. Terimakasih PT INKA yang telah menciptakan inovasi ini,’’ tutur Amalyos Chan, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves.

Amalyos menegaskan nantinya prototipe reefer container segera diproses SNI dan TKDN-nya. Agar karya anak bangsa ini sanggup bersaing dan tidak kalah produksi luar negeri. ‘’Dengan inovasi ini kita bisa berdaulat dan mandiri. Tidak lagi bergantung dengan produk luar negeri,’’ pungkasnya. (nch/not)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dentuman Misterius Gegerkan Warga Pacitan, Diduga Sonic Boom dari Latihan Pesawat Tempur TNI AU

22 Juli 2025 - 19:08 WIB

Satresnarkoba Gerebek Rumah di Teleng, Puluhan Butir Obat Terlarang Disita

19 Juli 2025 - 06:45 WIB

Semangat Nadjua di Hari Pertama Sekolah Rakyat: Ingin Jadi Polwan, Suyitno Bahagia Cucu Bisa Sekolah Gratis

14 Juli 2025 - 21:07 WIB

Hendak Pulang dari Masjid, Lansia di Pacitan Jadi Korban Kecelakaan

10 Juli 2025 - 05:05 WIB

Rontek Garu Bumi” Donorojo Pukau Penonton, Angkat Filosofi Tani di Festival Rontek Pacitan 2025

6 Juli 2025 - 17:44 WIB

Trending di Headline