Menu

Mode Gelap
Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci

Pemerintahan

Merasa Ora Diuwongke, Puluhan BPD Mengadu Ke Dewan, Minta Biaya Operasional dan Honor dinaikkan

badge-check


 Merasa Ora Diuwongke, Puluhan BPD Mengadu Ke Dewan, Minta Biaya Operasional dan Honor dinaikkan Perbesar

Pacitan – lensapacitan.com – Sekitar 25 anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pacitan yang tergabung dalam Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (ABPEDNAS) mengunjungi DPRD Pacitan (31/7/2024. Mereka mengajukan tuntutan untuk peningkatan anggaran operasional BPD, serta peningkatan honor anggota BPD.

 

Dihadapan Ketua DPRD Pacitan, Ronny Wahyono, serta ketua dan anggota Komisi 1, Pentolan Asosiasi BPD itu mengadu bahwa di beberapa desa keberadaannya di desa tidak diperhitungkan. 

 

“Kami merasa ora diuwongke, hanya dimintai tanda tangan, tanpa dilibatkan dalam perencanaan dan program desa,”keluh Sonani. 

 

Ketua DPC Apednas Pacitan, Tomi Herlambang, menyatakan bahwa BPD meminta perhatian pemerintah daerah dan DPRD untuk meningkatkan peran dan kinerja mereka. 

 

“Kami ingin BPD tidak hanya menjadi pelengkap pemerintahan desa tetapi berfungsi secara maksimal sesuai tiga tugas fungsi (tusi) dan 12 program kerja,” ujarnya. Tomi menekankan pentingnya menghindari dominasi antara Perangkat dan BPD serta menjaga sinergi di tingkat desa.

 

Selain peningkatan anggaran dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), mereka juga menuntut kenaikan tunjangan dan gaji. Saat ini, honor anggota BPD masih jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR), dengan ketua BPD hanya menerima Rp 531 ribu per bulan, sedangkan wakil ketua dan anggota mendapatkan antara Rp 271 ribu hingga Rp 427 ribu per bulan.

 

Mereka meminta agar tunjangan BPD disesuaikan dengan pendapatan kepala desa, minimal 35 persen dari penghasilan tetap kepala desa yang mencapai Rp 910 ribu per bulan.

 

Ketua Komis I DPRD Pacitan, Heru Setyanto, berjanji akan memperjuangkan aspirasi BPD, namun juga menekankan perlunya peningkatan kinerja dari BPD. 

 

“Beberapa desa masih mengalami kurang optimalnya fungsi BPD sesuai regulasi,” katanya. 

 

Heru menambahkan bahwa tugas BPD cukup berat dan memerlukan kolaborasi yang baik antara BPD dan pemerintah desa untuk menyelenggarakan pemerintahan desa yang efektif.

 

 “Kami akan terus berupaya agar aspirasi BPD mendapatkan evaluasi,” pungkasnya. (not) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemkab Bantul Kunjungi Pacitan, Pelajari Strategi Pengembangan UMKM untuk Penanganan Kemiskinan

9 Oktober 2025 - 18:28 WIB

Ruas Jalan Sudimoro–Karangmulyo Kini Mulus Usai Direhabilitasi

29 September 2025 - 11:50 WIB

Pacitan Optimalkan Sinergi Pentahelix untuk Penguatan BUMDes Melalui Program Sehati Bahagia

22 September 2025 - 23:08 WIB

Pacitan Optimalkan Sinergi Pentahelix untuk Penguatan BUMDes Melalui Program Sehati Bahagia 

22 September 2025 - 07:14 WIB

Solidaritas untuk Affan, Pemkab Pacitan dan Ojol Gelar Doa Bersama

30 Agustus 2025 - 17:27 WIB

Trending di Pemerintahan