Menu

Mode Gelap
Loket SKCK Polres Pacitan Membludak, Pemohon PPPK Rela Berdesakan Saung Konservasi Sido Lestari Diresmikan, 500 Tukik Dilepas di Pantai Soge Anggota Polres Pacitan Jadi Korban Tabrak Lari, Polisi Telusuri Pelaku Lewat Rekaman CCTV HUT ke-24, Demokrat Pacitan Gelar Bhakti Sosial hingga Doa Bersama untuk SBY Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi Polsek Ngadirojo Sulap Lahan Jadi Posko Ketapel, Wujudkan Ketahanan Pangan

Kebudayaan

Pegiat Rontek di Pacitan Apresiasi Peran Pemerintah Dan TNI/Polri dalam Menjaga Kondusifitas Acara Gugah Sahur

badge-check


					Pegiat Rontek di Pacitan Apresiasi Peran Pemerintah Dan TNI/Polri dalam Menjaga Kondusifitas Acara Gugah Sahur Perbesar

Pacitan – Minggu terakhir sebelum Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/Tahun 2024, kegiatan Rontek Gugah Sahur di Pacitan berlangsung dengan lancar dan kondusif. Ribuan warga Pacitan berkumpul bersama untuk menjalani tradisi gugah sahur tiap bulan Ramadan ini, tampak meriah dengan aman dan tentram, diikuti dengan pawai yang meriah di seluruh jalan-jalan di kota.

Meski sempat ada gesekan antar peserta, namun dengan sigap bisa dikendalikan oleh personel pengamanan gabungan, termasuk TNI, Polri, Satpol Pp, dan Aparatur Sipil Negara lingkup pemkab Pacitan. Bahkan, Bupati Pacitan pun ikut berbaur dengan ribuan peserta.

“Kehadiran Bupati dan ASN ini bisa mencairkan suasana, serta bentuk kedekatan dengan masyarakat,” kata Nanang Ansori, koordinator rontek kelurahan Sidoharjo.

Para peserta Rontek Gugah Sahur terlihat antusias dan penuh semangat, seolah-olah mereka benar-benar merayakan malam terakhir sebelum bulan suci Ramadan berakhir. Meski cuaca sedikit gerimis, hal ini tidak menghalangi semangat mereka untuk tetap berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Alhamdulillah berjalan lancar dan kondusif, semoga rontek yang kondusif ini terus dijaga dengan baik,” lanjutnya.

Rontek Gugah Sahur di Pacitan tahun ini menjadi momen yang berkesan bagi seluruh warga, dan diharapkan tradisi ini akan terus dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Pacitan.

Salah seorang pegiat rontek asal desa Arjowinangun, Bangun Bayu, mengapresiasi peran pemerintah dalam mewadahi pegiat rontek, karena tahun sebelumnya sering terjadi bentrok.

“Pun diajangi (diwadahi/red) pemerintah, jadi lebih kondusif dan berwarna,” kata Bayu.

Pria berdomisili di perbatasan desa Arjowinangun dan Sirnoboyo itu sering was-was ketika kedua kelompok itu bertemu, karena sering bentrok tepat di depan rumahnya.

“Alhamdulillah sekarang sudah aman, rasanya lega,” jelasnya.

Dia berharap tahun depan, pemerintah tetap memfasilitasi pegiat rontek tugas sahur, dan membuat event rontek lebih besar pada penghujung bulan Ramadhan.

Tak hanya itu, takbir keliling menyambut hari raya ia harap dilakukan dengan pawai jalan kaki, tidak menggunakan kendaraan yang jor-joran sound system.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Festival Kenthong Aji 2025, Sudimoro Hidupkan Tradisi dan Ekonomi Rakyat

21 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Festival Ronthek Pacitan 2025 Usai, Serap Anggaran Rp 410 Juta, Ini daftar Juaranya

8 Juli 2025 - 18:54 WIB

Pring Sedhapur’ Tulakan Usung Tema Gerhana Bulan, Sajikan Atraksi Sarat Nilai

8 Juli 2025 - 18:04 WIB

Rontek Garu Bumi Tampil Memukau di Festival Ronthek 2025, Donorojo Raih Juara Penyaji Harapan

8 Juli 2025 - 13:56 WIB

Ronthekantrupus Punung Tampil Memukau, Usung Konsep Ramah Lingkungan di Festival Rontek 2025

7 Juli 2025 - 14:06 WIB

Trending di Kebudayaan