LENSA PACITAN – Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Pacitan kembali mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada Kamis (11/12/2025), harga telur di tingkat pengecer tercatat mencapai Rp30 ribu per kilogram, naik sekitar Rp3 ribu dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp27 ribu per kilogram.
Daning, pedagang sembako di Pasar Arjowinangun Pacitan, menyampaikan bahwa kenaikan harga terjadi secara bertahap sejak beberapa hari terakhir.
“Sejak tadi malam naik. Awalnya Rp27 ribu, tiga hari lalu sudah jadi Rp29 ribu per kilogram,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga telur ayam ini merupakan pola tahunan yang selalu terjadi saat memasuki periode Nataru. Permintaan masyarakat meningkat, sementara pasokan yang sebagian besar dipasok dari luar daerah seperti Tulungagung, Blitar, dan Ponorogo tidak mampu mengimbangi kebutuhan pasar.
“Pedagang di sini belinya dari luar semua. Produksi Pacitan tidak sampai ke pasar,” jelasnya.
Selain faktor musiman, Daning juga menyebut program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) ikut berpengaruh pada tingginya harga telur. Pasokan telur lebih banyak diserap oleh dapur program MBG sehingga pedagang umum kesulitan mendapatkan barang.
“MBG itu cukup berdampak bagi pedagang, karena cari barangnya susah, kalah sama dapur MBG,” tambahnya.
Tidak hanya telur ayam, harga telur puyuh mengalami lonjakan lebih tajam. Dari harga normal Rp28 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp35 ribu hingga Rp37 ribu per kilogram.
Pedagang memperkirakan harga kebutuhan pokok, khususnya telur, akan kembali stabil setelah libur tahun baru selesai dan permintaan mulai menurun.(Not)

















