Menu

Mode Gelap
Keracunan Gas di Terowongan, Dua Penambang Pacitan Meninggal Dunia Dua Pekerja Tambang Batu Ungkal di Pacitan Tewas Diduga Karena Menghirup Gas Sakit Hati Disebut Cucu Pungut, Remaja di Pacitan Tega Bacok Neneknya Kemenag Gandeng Axioo dan Intel Latih Guru Madrasah di Pacitan Hadapi Era AI Klub Bhayangkara SKP Pacitan, Raih Juara 4 Kejurprov Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya 2025 Pernikahan Viral Pacitan: Tamu Undangan Dapat ‘Angpao’ Usai Saksikan Shela-Tarman Janji Suci

Ekonomi

Penurunan Kemiskinan Pacitan Signifikan, Pemkab Optimis Tekan Angka Kemiskinan Lebih Rendah

badge-check


 Penurunan Kemiskinan Pacitan Signifikan, Pemkab Optimis Tekan Angka Kemiskinan Lebih Rendah Perbesar

PACITAN – Upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Pacitan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan, angka kemiskinan di kota berjuluk “Kota 1001 Goa” ini mengalami penurunan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut laporan BPS yang dirilis pada Senin (5/8/2024), tingkat kemiskinan di Pacitan turun 0,57 persen poin dari 13,65 persen pada Maret 2023 menjadi 13,08 persen pada Agustus 2024. Jumlah penduduk miskin berkurang dari 76.200 jiwa pada 2023 menjadi 73.030 jiwa, atau turun sebanyak 3.170 jiwa.

Data menunjukkan tren positif dalam tiga tahun terakhir, di mana jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 11.160 jiwa sejak 2021, ketika angka kemiskinan tercatat sebanyak 84.190 jiwa. Rata-rata penurunan tahunan mencapai 3.720 jiwa, lebih dari dua kali lipat dibandingkan penurunan rata-rata tahunan di periode pemerintahan sebelumnya yang sebesar 1.459 jiwa.

Kepala BPS Pacitan, Wisma Eka Nurcahyanti, menyebut penurunan angka kemiskinan ini didukung oleh pemulihan ekonomi pasca pandemi, terutama di sektor riil. Pertumbuhan ekonomi Pacitan tercatat mencapai 4,46 persen, diikuti dengan peningkatan konsumsi rumah tangga sebesar 4,53 persen pada 2023.

Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga menunjukkan perbaikan dengan penurunan dari 3,65 persen pada 2022 menjadi 1,83 persen pada 2023. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan keparahan kemiskinan (P2) juga menunjukkan penurunan, mengindikasikan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.

Wisma menjelaskan bahwa BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar untuk menentukan garis kemiskinan (GK), yang mencakup kebutuhan makanan, sandang, papan, serta kebutuhan non-makanan seperti listrik. GK di Pacitan ditetapkan sebesar Rp 370.643 per bulan per jiwa.

Wisma berharap Pemkab Pacitan terus mempertahankan tren positif ini melalui program yang tepat sasaran, terutama bantuan sosial dari pemerintah pusat dan daerah. Program bantuan sembako dan bansos pangan terbukti membantu masyarakat miskin mempertahankan daya beli mereka.

“Program-program bantuan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat miskin menjadi salah satu kunci menurunkan angka kemiskinan ini,” tutupnya.*

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pusat Oleh-Oleh Pacitan Diserbu Rombongan Bimteknas Demokrat

24 September 2025 - 15:06 WIB

Bajingan, Kuliner Sederhana Pacitan yang Memikat Lidah Tamu Bimteknas Demokrat

23 September 2025 - 13:35 WIB

Ramai Peserta Bimteknas Demokrat, Jualan Pedagang Pancer Dor Laris Manis

23 September 2025 - 13:01 WIB

Bimteknas Demokrat, Berkah Bagi Pengusaha Transportasi Pacitan

22 September 2025 - 11:43 WIB

Dorong Ekonomi Lokal, Koperasi Desa Merah Putih Punjung Resmi Beroperasi

9 September 2025 - 12:55 WIB

Trending di Ekonomi